Rabu, 04 Januari 2012

Persebaya 1927


launching Team

Daftar pemain Persebaya Surabaya yang akan berlaga di kompetisi 2011-2012.
Penjaga gawang :1.Endra Prasetyo,2.Dedi Iman 3.Dimas Galih.
Pemain belakang :1.Otavio Dutra,2.Jefri Prasetyo,3.Erol FX Iba,
4.Wirya Kumandra,5.Khomad Suharto, 6.Revalino Ardiles,
7.Edi Gunawan, 8.Aulia Ardly, 9.Saddam Tenang, 10.Sunaji,
11.Mat Halil, 12. Fastabiqul Khoirot.
Pemain tengah :1.Taufiq, 2.Rendi Irawan,3.Andik Vermansyah,
4.Mario Karlovic, 5.Amaral, 6.Feri Ariawan,
7.Arif Ariyanto, 8.Jusmadi Adang, 9.Yusuf Hamzah,
10.Ahmad Shadiq 11.Ryan Wahyu.
Striker :1.Andrew Barisic 2.striker muda Miko Ardiyanto.
Hamim Gimbal
SANG MAESTRO DIRIJEN THE REAL SUPORTER PERSEBAYA..HAMIN GIMBAL TANPA BELIAU BONEK BUKAN APA" YG SLALU TAK PERNAH LELAH MENDENGUNGKAN NYANYIAN" SEMANGAT BUAT BAJOL IJO.. SESOSOK DIRIJEN YG PENUH KEKELUARGAAN SAMPAI KE ARUS BAWAH.. KITA HARUS BANGGA MEMILIKI SESOSOK DIRIJEN YG SANGAT LUAR BIASA LOYALITASNYA,.. SALAM HORMAT KAMI BONEK SE INBONEKSIA UNTUK CAK HAMIN GIMBAL.. SALAM 1 NYALI.. WANIII
Istilah Bonek, akronim bahasa Jawa dari Bondho Nekat (modal nekat), biasanya ditujukan kepada sekelompok pendukung atau suporter kesebelasan Persebaya Surabaya, walaupun ada nama kelompok resmi pendukung kesebelasan ini yaitu Yayasan Suporter Surabaya (YSS). Di persepak bolaan Indonesia, bonek banyak digambarkan sebagai pendukung yang sering membuat kerusuhan, dari mulai tidak membayar tiket kereta api, sampai bentrok dengan aparat keamanan dan pendukung kesebelasan lawan. Istilah bonek pertama kali dimunculkan oleh Harian Pagi Jawa Pos tahun 1989,[rujukan?] untuk menggambarkan fenomena suporter Persebaya yang berbondong-bondong ke Jakarta dalam jumlah besar. Secara tradisional, Bonek adalah suporter pertama di Indonesia yang mentradisikan away supporters (pendukung sepak bola yang mengiringi tim pujannya bertandang ke kota lain) seperti di Eropa.[rujukan?] Dalam perkembangannya, ternyata away supporters juga diiringi aksi perkelahian dengan suporter tim lawan. Tidak ada yang tahu asal-usul, Bonek menjadi radikal dan anarkis. Jika mengacu tahun 1988, saat 25 ribu Bonek berangkat dari Surabaya ke Jakarta untuk menonton final Persebaya - Persija, tidak ada kerusuhan apapun. Secara tradisional, Bonek memiliki lawan-lawan, sebagaimana layaknya suporter di luar negeri. Saat era perserikatan, lawan tradisional Bonek adalah suporter PSIS Semarang dan Bobotoh Bandung. Di era Liga Indonesia, lawan tradisional itu adalah Aremania Malang, The Jak suporter Persija, dan Macz Man fans PSM Makassar. Di era Ligina, Bonek justru bisa berdamai dengan Bobotoh Persib Bandung dan Suporter PSIS Semarang. Beberapa peristiwa kekacauan yang disebabkan "Bonek mania" antara lain adalah kerusuhan pada pertandingan Copa Dji Sam Soe antara Persebaya Surabaya melawan Arema Malang pada 4 September 2006 di Stadion 10 November, Tambaksari, Surabaya. Selain menghancurkan kaca-kaca di dalam stadion, para pendukung Persebaya ini juga membakar sejumlah mobil yang berada di luar stadion antara lain mobil stasiun televisi milik ANTV, mobil milik Telkom, sebuah mobil milik TNI Angkatan Laut, sebuah ambulans dan sebuah mobil umum. Sementara puluhan mobil lainnya rusak berat. Atas kejadian ini Komisi Disiplin PSSI menjatuhkan hukuman (sebelum banding) dilarang bertanding di Jawa Timur selama setahun kepada Persebaya, kemudian larangan memasuki stadion manapun di seluruh Indonesia kepada para bonek selama tiga tahun.
Sekitar Agustus 2006, bonek dijatuhi sanksi lima kali tidak boleh mendampingi timnya saat pertandingan away menyusul ulah mereka yang memasuki lapangan pertandingan sewaktu Persebaya menghadapi Persis Solo di final divisi satu. Ironisnya, tahun 2005, Persebaya justru rela dihukum terdegradasi ke divisi satu gara-gara mundur di babak 8 besar. Pihak klub beralasan untuk melindungi bonek agar tidak disakiti. Namun tidak selalu Bonek bertindak anarkis ketika kesebelasan Persebaya kalah. Tahun 1995, saat Ligina II, Persebaya dikalahkan Putra Samarinda 0 - 3 di Gelora 10 November. Tapi tidak ada amuk Bonek sama sekali. Para Bonek hanya mengeluarkan yel-yel umpatan yang menginginkan pelatih Persebaya mundur. Saat masih di Divisi I, Persebaya pernah ditekuk PSIM 1 - 2 di kandang sendiri. Saat itu juga tidak ada aksi kerusuhan. Padahal, jika menengok fakta sejarah, hubungan suporter Persebaya dengan PSIM sempat buruk, menyusul meninggalnya salah satu suporter Persebaya dalam kerusuhan di kala perserikatan dulu. Beberapa kritik mengatakan citra buruk Bonek lebih banyak dibentuk oleh opini masyarakat. Hal ini dikarenakan karena setiap bonek pasti tidak membeli tiket masuk pertandingan dan selalu menjarah dagangan orang berjualan.
SURABAYA - Malaysia seakan menjadi momok bagi tim nasional (timnas) sepak bola Indonesia. Betapa tidak, skuad Merah Putih selalu saja bertekuk lutut kepada tim negeri jiran itu dalam dua ajang terakhir: Piala AFF 2010 dan SEA Games 2011. Nah, setelah dua kegagalan yang menyakitkan itu, sepak bola Indonesia akhirnya mampu membungkam Malaysia. Tidak di level timnas, tapi lewat sukses Persebaya Surabaya di ajang Unity Cup. Persebaya menjadi jawara setelah mengalahkan kampiun Malaysia Super League (MSL) Kelantan FA dengan skor agregat 4-3. Pada laga pertama di Kelantan (23/12), kedua tim bermain imbang 1-1. Persebaya memastikan juara setelah memukul Kelantan 3-2 di Stadion Gelora 10 Nopember, Surabaya, tadi malam. Andik Vermansyah lagi-lagi menjadi bintang kemenangan Green Force, julukan Persebaya. Setelah mencetak satu gol di laga pertama, penyerang mungil itu kembali menjebol gawang Kelantan tadi malam. Andik menaklukkan kiper Kelantan sekaligus timnas Malaysia Khairul Fahmi Che Mat pada menit ke-15. Dua gol Persebaya lainnya dicetak oleh Feri Ariawan (64") dan Otavio Dutra (73"). Sedang gol balasan tim tamu dicetak Norshahrul Idlan Talaha (48") dan Indra Putra (93"). Setelah pertandingan, pelatih Kelantan Peter James Butler memuji permainan Persebaya. "Kami kesulitan menghentikan laju para pemain lawan. Kiper saya sudah bekerja keras," ucap Peter Butler. Pelatih asal Inggris itu menyebut kemenangan Persebaya tak lepas dari buruknya penampilan kapten Kelantan Mochd. Badhri yang kerap lalai mengawal pergerakan Andik. Peter mengakui organisasi permainan Persebaya membuat timnya frustrasi. "Kami punya banyak peluang, tapi gagal menyelesaikannya," ujar mantan pelatih Persiba Balikpapan itu. Di sisi lain, pelatih Persebaya Divaldo Alves sangat puas dengan hasil yang diraih timnya. "Ini adalah hadiah yang sangat indah di akhir tahun 2011," kata pria asal Portugal itu. Sukses Persebaya disambut gembira oleh Menpora Andi Mallarangeng yang nonton langsung di stadion. Sebelum pertandingan, Andi menyebut kemenangan atas Kelantan FA akan menjadi obat kekalahan timnas Indonesia lawan Malaysia di SEA Games lalu. Dan, harapan itu akhirnya menjadi kenyaraan. Andi juga kagum dengan antusiasme penonton. Sebanyak 28 ribu tiket yang dicetak ludes. "Penonton Surabaya memang luar biasa. Saya sangat salut," katanya. Pujian juga diberikan Menteri Belia dan Sukan Malaysia YB Dato Sri Ahmad Shabery Cheek. "Penonton luar biasa tertib. Baru kali ini saya melihat pertandingan begitu rapi. Bahkan saya tak melihat ada lemparan botol ke lapangan," tutur Ahmad Shabery Cheek. (dra/ca)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar